RANCANGAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
YANG IDEAL
DESA :
TAMBANG TINGGI
KECAMATAN :
CERMIN NAN GEDANG
KABUPATEN :
SAROLANGUN
PROVINSI : JAMBI
OLEH
H
A R TA
NIRM.
04.1.10.0506
JURUSAN
PENYULUHAN PERTANIAN
SEKOLAH
TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN ( STPP )
BOGOR
2013
RANCANGAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
YANG IDEAL
DESA : TAMBANG
TINGGI
KECAMATAN : CERMIN NAN GEDANG
KABUPATEN : SAROLANGUN
PROVINSI : JAMBI
PERENCANAAN
STRATEGIS
Perencanaan strategis mengacu pada
perumusan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan pembangunan yang memungkinkan tercapainya tujuan. Proses perencanaan
strategis paling tidak mencakup tiga tahap, yaitu perumusan, pelaksanaan dan
evaluasi (Fred R. David, 2004).
Perencanaan strategis
merupakan suatu proses untuk menguji situasi sebuah organisasi atau komunitas
pada saat ini dan memproyeksikannya ke masa depan, merumuskan tujuan-tujuan,
mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan 210tersebut, dan mengukur hasilnya,
serta lebih meningkatkan sejumlah tahapan yang mendasar (Osborne dan Gaebler,
2000).
Tahap perumusan mencakup
kegiatan yang mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang
dan ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
tujuan, membuat alternatif strategi dan memilih strategi tertentu untuk
digunakan.
Tahap pelaksanaan mencakup
kegiatan menetapkan sasaran jangka menengah (lima tahunan) dan jangka pendek
(tahunan), membuat kebijakan, mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
ditetapkan dapat dilaksanakan. Tahap
pelaksanaan disebut tahap tindakan. Melaksanakan strategi berarti mendorong
atau memobilisasi segenap sumber daya manusia untuk melaksanakan strategi yang
telah dirumuskan. Tahap ini menuntut disiplin,
komitmen, dan pengorbanan setiap
personil yang terlibat.
Tahap evaluasi merupakan
tahap akhir dalam rencana strategis. Pengambil kebijakan harus mengetahui
alasan strategi tertentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Kegiatan pokok
dalam tahap evaluasi adalah :
Ø
Mengkaji
ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
perumusan strategi yang diterapkan
Ø
Mengukur
kinerja
Ø
Melakukan
tindakan korektif.
Sampai saat ini kegiatan evaluasi,
merupakan hal langka dalam proses pembangunan pedesaan di Indonesia. Sehingga
berbagai program pembangunan yang dilaksanakan di kawasan pedesaan sulit
diperoleh informasi yang akurat 11 mengenai apakah suatu program pembangunan
desa itu berhasil (mencapai tujuan) atau tidak (tidak mencapai tujuan).
Osborne dan Gaebler
(2000) mengemukakan paradigma
baru dalam manajemen pemerintahan
yang menganjurkan 10 prinsip
pembaharuan manajemen pemerintahan, yaitu:
a.
Pemerintahan
yang katalis yang lebih bersifat mengarahkan (steering) daripada mengayuh (rowing).
Fungsi pengayuhan sebaiknya
diserahkan kepada pihak swasta atau LSM yang
dibantu oleh pemerintah. Dengan fungsi steering tersebut, akan tercipta
pemerintahan yang efektif dan efisien dalam membuat serta mengevaluasi
kebijakan serta mengawasi implementasinya
b.
Pemerintahan
milik masyarakat yang lebih memberi
wewenang kepada masyarakat daripada
melayaninya, dengan demikian partisipasi
masyarakat dalam pembangunan akan maksimal.
c.
Pemerintahan
yang kompetitif, yaitu yang
menyuntikkan kompetisi dalam
pelayanannya. Kompetisi akan berdampak
adanya harga diri, semangat juang dan inovasi dari aparatur pemerintah.
d.
Pemerintahan
yang digerakkan oleh misi daripada oleh peraturan.
e.
Pemerintahan
yang berorientasi pada outcomes (hasil)
bukan inputs (masukan). Keberhasilan
harus dinilai dari kemakmuran dan keadilan yang diperoleh masyarakat dan bukan
diukur dari input (dana/program-program)
yang disediakan.
f.
Pemerintahan yang
memenuhi kebutuhan rakyat dan
bukan mengabdi pdda birokrasi. Kualitas pelayanan pemerintah ditentukan oleh
rakyat (customer).
g.
Pemerintahan
wirausaha yang bersifat menghasilkan daripada membelajakan.12
h.
Pemerintahan
antisipatif yang mencegah daripada mengobati.
i.
Pemerintahan yang
terdesentralisasi.
Desentralisasi lebih fleksibel, efektif, inovatif, bersemangat
kerja, berkomitmen, produktif dan
partisipatif daripada sentralisasi.
j.
Pemerintah
yang berorientasi pada kekuatan pasar untuk
mengungkit perubahan.
LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN STRATEGIS
Visi, misi, strategi dan
program-program pemerintah desa pada
hakekatnya merupakan gambaran masa depan secara
rinci, rasional dan realistis yang akan dicapai. Oleh karena itu, tersusunnya
visi, misi, strategi dan program tersebut, dapat memberikan suatu kemudahan, arah, dan pedoman dalam penyusunan perencanaan berikutnya. Visi dan misi yang terbangun, dapat
berperan menyatukan komitmen pemerintah
desa dan masyarakat desa dalam
menentukan kemajuan kesatuan masyarakat hukum.
Selain itu visi, misi dan strategi serta program yang
tersusun dapat dijadikan sebagai tolok
ukur untuk menilai pertanggungjawaban Kepala
Desa setiap tahunnya.Tujuan
penyusunan perencanaan strategis agar
suatu organisasi dapat melihat secara
obyektif, tajam dan realistis kondisi-kondisi eksternal dan
internal, sehingga dapat mengantisipasi
perubahan lingkungannya. Sasaran perencanaan strategis adalah untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
dengan dukungan yang optimal dari sumber
daya yang ada. Perencanaan strategik
berguna 13pula sebagai alat untuk
mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya (F.
Rangkuti, 1998).
Strategi merupakan
tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh
konsumen/pelanggan di masa
depan.
Perencanaan strategis
hampir dimulai dari "apa yang dapat
terjadi” bukan "apa yang terjadi". Strategi
dibangun berdasarkan kondisi/situasi internal (kekuatan dan
kelemahan) dan eksternal (peluang dan
tantangan/ancaman), melalui analisis SWOT (F. Rangkuti, 1998). Analisis terhadap
lingkungan organisasi (analisis SWOT) merupakan langkah yang sangat penting
dalam memperhitungkan kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman
(threats) yang ada.Perencanaan strategis setidaknya harus mencakup : (1) uraian tentang visi, misi, strategi dan
faktor-faktor kunci keberhasilan
organisasi, (2) uraian tentang tujuan, sasaran, dan aktivitas organisasi, dan (3) uraian tentang cara mencapai tujuan dan
sasaran tersebut, dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi instansi
bersangkutan. Proses perencanaan strategis merupakan penetapan serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan
implementasi strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan
strategis paling tidak mencakup hal-hal berikut :
1.
Menganalisis
kondisi lingkungan internal. Fokus analisis pada faktor 14
yang menjadi kekuatan dan kelemahan
yang ada dalam lingkungan
internal. Dari analisis lingkungan
internal ini akan diperoleh faktor-faktor
yang menjadi kekuatan, dan
faktor-faktor yang menjadi kelemahan.
Sehingga kita dapat memaksimal faktor
kekuatan dan menekan faktor
kelemahan yang ada. Faktor kekuatan
dan kelemahan akan menjadi
petunjuk tentang kompetensi inti yang
dimiliki oleh suatu wilayah.
2.
Menganalisis
kondisi lingkungan eksternal. Fokus analisis pada faktor yang menjadi peluang
dan tantangan (atau ancaman) yang ada atau berasal dari lingkungan eksternal.
Dengan keberhasilan kita dalam menentukan peluang apa yang dapat
dimanfaatkan dan ancaman/tantangan yang mungkin akan dihadapi, maka kita dapat
memanfaatkan peluang yang ada dan mencegah atau menghindari ancaman yang akan
muncul. Ini merupakan kunci bagi kita untuk meraih kesuksesan.
3.
Merumuskan
Visi. Menyusun atau menggambarkan kondisi ideal yang diinginkan atau akan
dicapai di masa mendatang. Visi adalah
suatu gambaran masa depan yang ingin diwujudkan atau suatu nilai hakiki yang
diinginkan. Berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut kemana desa akan
dibawa dan diarahkan, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Rumusan Visi
o
Mencerminkan
apa yg ingin dicapai
o
Memberi
arah dan fokus strategi yang jelas
o
Menyatukan
berbagai gagasan stratejik 15
o
Memiliki
orientasi tehadap masa depan
o
Menumbuhkan
komitmen bersama secara sadar
o
Menjamin
kesinambungan kepemimpinan organisasi
4.
Merumuskan
Misi. Misi adalah sesuatu yang diemban untuk
dilaksanakan sebagai jabaran visi. Sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan
oleh desa, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Rumusan Misi :
o
Melingkup
semua pesan dlm visi
o
Memberikan
petunjuk thdp tujuan
o
Memberikan
petunjuk thdp sasaran
o
Memperhitungkan
masukan stakeholders
5.
Menyusun
Strategi. Penentuan cara apa dan bagaimana untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Terdiri dari
serangkaian alternatif yang akan dipilih untuk dijadikan kebijakan. Strategi yang ditempuh dapat bersifat
mengembangkan kemampuan atau input yang ada, menstabilkan kondisi dan situasi
yang ada agar dapat berjalan dengan baik, melakukan penghematan, mengoptimalkan
sumber daya yang ada dan sebagainya.
6.
Menyusun
Kebijakan. Kebijakan adalah pilihan terbaik untuk mewujudkan strategi yang
telah ditetapkan. Kebijakan memuat ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
oleh desa untuk dijadikan pedoman atau petunjuk dalam pelaksanaan program.
7.
Program
Aksi. Program merupakan kumpulan
kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil dan mencapai
sasaran tertentu. 16 Program merupakan serangkaian kegiatan utama yang akan
dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan. Program dilengkapi
dengan target, sasaran dan output yang jelas dalam kurun waktu tertentu.
MEMAHAMI
VISI, MISI, STRATEGI DAN PROGRAM
Berikut dijelaskan tentang pengertian dan konsep mengenai visi, misi, strategi dan program :
a.
Visi
Visi adalah pandangan jauh ke depan, ke mana
dan bagaimana instansi pemerintah harus
dibawa dan berkarya agar tetap konsisten
dan dapat eksis, antisipatif, inovatif, serta
produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra
yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah (LAN dalam Wasistiono dkk,
2004).Visi, adalah abstraksi dari keadaan
yang akan diwujudkan
yang belum pernah dialami
sebelumnya, atau merupakan gambaran tentang keadaan ideal
organisasi di masa depan. Visi juga
merupakan gambaran mental yang jelas mengenai masa depan yang lebih baik yang
dikaruniakan kepada orang tertentu
karena pemahamannya yang akurat terhadap arti dan makna dinamika kehidupan,
citra dan peran diri serta kepekaan terhadap situasi yang ada.
Fungsi visi adalah sebagai berikut :
1.
memperjelas
arah perubahan yang akan dituju,
2.
memotivasi
orang untuk mengambil tindakan ke arah
yang benar, meskipun pada langkah awal,
secara pribadi menimbulkan hal yang tidak
menyenangkan, dan
3.
membantu
mengkoordinasi tindakan berbagai orang yang berbeda dengan cara yang sangat
cepat dan efisien (Mulyadi,1998).
Hendaknya dalam perumusan visi mendasarkan pada :
1.
mencerminkan
apa yang yang dicapai sebuah organisasi,
2.
memberikan
arah dan fokus strategi yang jelas,
3.
mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai
gagasan strategis yang terdapat dalam
organisasi,
4.
memiliki
orientasi terhadap masa depan, sehingga
segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membentuk masa depan organisasinya,
5.
mampu
menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam
lingkungan organisasi, dan
6.
mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan
organisasi (LAN dalamWasistiono dkk., 2004).
Visi yang efektif memiliki paling
tidak lima karakteristik kunci berikut
:
1.
dapat
terbayangkan : visi menyampaikan gambaran masa depan yang akan diwujudkan,
2.
diinginkan
: visi menarik kepentingan jangka
panjang, personil, customer, pemegang saham,
dan pihak berkepentingan lainnya,
3.
layak : visi
berupa tujuan yang realistis dan dapat dicapai,
4.
fleksibel
: visi cukup jelas untuk
memberikan panduan dalam pengambilan keputusan, dan
5.
dapat
dikomunikasikan : visi dapat dikomunikasikan dalam waktu tidak lebih dari lima
menit (Mulyadi dalam Wasistiono dkk., 2004).
b.
Misi
Di
lingkungan pemerintahan, untuk mewujudkan visi
yang telah ditetapkan, setiap instansi pemerintah harus memiliki misi yang jelas. Misi merupakan pernyataan
yang menetapkan tujuan instansi
pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu melalui
penerapan strategi yang telah dipilih.
Proses perumusan misi intansi pemerintah harus memperhatikan masukan pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders) dan memberikan peluang untuk perubahan/
penyesuaian sesuai dengan dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategik
(LAN dalam Wasistiono dkk., 2004).19
Misi
adalah rumusan kegiatan yang akan dilakukan
untuk memujudkan visi organisasi. Dari konsep bisnis, misi adalah jalan pilihan (the chosen track) suatu
organisasi untuk menyediakan produk dan
jasa bagi customer. Misi ditetapkan berdasarkan asumsi lingkungan yang akan
dimasuki oleh organisasi.
c.
Strategi
Untuk
mencapai hasil yang konsisten dengan visi dan
misi yang telah ditetapkan, diperlukan suatu strategi organisasi yang menjelaskan pemikiranpemikiran secara
konseptual, analitis, realistis,
rasional dan komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan (LAN dalam Wasistiono dkk.,
2004).
Strategi,
merupakan cara bagaimana organisasi atau lembaga mencapai visi/misi yang ada
secara sistematis, terarah dan rasional
(F. Rangkuti, 1998).
d.
Program
Program merupakan seperangkat aktivitas atau
langkah-langkah yang tersusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi yang telah ditetapkan.Desa merupakan bagian integral Negara Kesatuan Republik
Indonesia, oleh karena itu,
meskipun memiliki kewenangan untuk mengatur rumah tangganya
masing-masing, namun prinsip-prinsip
dalam penyelenggaraan pemerintahannya
harus berkesesuaian atau berkiblat pada pemerintah daerah dan
pusat (negara). Visi, misi dan tujuan-tujuan serta strategi yang
disusun pemerintah desa
perlu merujuk atau memperhatikan kepentingan daerah dan
nasional.
Koordinasi
antara pemerintah desa dengan
pemerintah daerah sejak dalam
konsep hingga pelaksanaan
perlu dilakukan terus
menerus. Hubungan/koordinasi dalam proses manajemen antara desa dengan
daerah dapat digambarkan sebagai berikut :
Tujuan Visi dan
Misi daerah
|
Tujuan Pemerintah Desa
|
Program
|
Visi dan Misi
|
Strategi
|
Arah Kebijakan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar