FEATI/FMA
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan
disektor Pertanian maupun disektor Peternakan diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup petani dengan meningkatkan sumberdaya manusia dan
memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta mengisi dan memperluas
pasar melalui pertanian yang maju, efisien dan tangguh, dan program pemerintah
menetapkan agribisnis sebagai salah satu peluang dan kekuatan perekonomian
untuk menciptakan masyarakat tani yang maju dan menguntungkan. Pembangunan Pertanian
tidak lagi pada budidaya dan produksi semata, tetapi telah mengarah pada
peningkatan sumberdaya manusia sehingga dapat memperoleh petani yang mampu
beragribisnis sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
Pembinaan
kelompoktani diarahkan kepada memberdayakan petani /nelayan dan keluarganya
melalui penyuluhan pertanian, untuk mencapai petani maju, tangguh, memiliki
ketrampilan, kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan inovasi, ( teknis, sosial,
ekonomi ), mampu memanfaatkan azas skala ekonomi dan mampu menghadapi resiko
usaha, sehingga mampu memperoleh tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang
layak, untuk itu pembinaan diarahkan agar kelompoktani dapat berfungsi sebagai
kelas belajar, mengajar, sebagai unit produksi, dan sebagai wahana kerjasama menuju
kelompoktani nelayan sebagai kelompok Usaha (Depertemen Pertanin, 1996 ).
Untuk
dapat mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya alam dan manusia diperlukan
teknologi, untuk itu diperlukan kegiatan penyuluhan dalam rangka
transformasi berbagai informasi tentang teknologi
baru di bidang pertanian maupun
peternakan. Dengan demikian tidak hanya dipengaruhi oleh sejauhmana inovasi teknologi
diterima oleh petani tetapi juga kemauan, kemampuan, dan pemahaman induvidu
yang harus dimotivasi dan ditingkatkan, melalui kegiatan – kegiatan yang
nantinya akan dilaksanakan seperti
demonstrasi cara, karena cara
ini petani dapat
melihat langsung, mempraktekkan dan mengalami
sendiri, sehingga dapat meyakinkan dan mau berusahatani yang lebih baik. bidang
pertanian maupun peternakan. Dengan demikian tidak hanya dipengaruhi oleh
sejauh mana inovasi teknologi diterima oleh petani tetapi juga kemauan,
kemampuan, dan pemahaman induvidu yang harus dimotivasi dan ditingkatkan,
melalui kegiatan – kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan seperti demonstrasi cara, karena cara ini
petani dapat melihat langsung, mempraktekkan dan mengalami sendiri, sehingga
dapat meyakinkan dan mau berusahatani yang lebih bidang pertanian maupun
peternakan. Dengan demikian tidak hanya dipengaruhi oleh sejauh mana inovasi
teknologi diterima oleh petani tetapi juga kemauan, kemampuan, dan pemahaman
induvidu yang harus dimotivasi dan ditingkatkan, melalui kegiatan – kegiatan
yang nantinya akan dilaksanakan seperti
demonstrasi cara, karena cara ini petani dapat melihat langsung, mempraktekkan
dan mengalami sendiri, sehingga dapat meyakinkan dan mau berusahatani yang
lebih baik.
B. Tujuan
1.
Memotivasi petani dalam menggerakkan kelompoktani
sebagai wadah kerjasama dalam mengembangkan usaha tani, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarganya.
2.
Dapat mengevaluasi semua kegiatan – kegiatan yang dilakukan serta dapat memecahkan
permasalahan – permasalahan yang dihadapi petani.
3.
Dengan terbentuknya kerjasama yang baik antara anggota
kelompok diharapkan mampu menggerakkan kelompok yang dinamis.
II. PELAKSANAAN FMA
A. Tempat
Pelaksanaan sosialisasi/pembelajaran kelompok tani peserta FMA/FEATI, dilaksanakan padsa tiap lokasi masing-masing kelompok
tani yaitu Kelompok tani Pulau Betung,Tunas Muda,Mangkua Baru,Pulau
Gedang,Tembang Tinggi sebagai gabungan kelompoktani di Desa Tambang Tinggi,
kecamatan Cermin Nan Gedang kabupaten Sarolangun.
B. Waktu
Waktu
pelaksanan pendampigan dalam proses Pembelajaran/pelatihan kelompok tani yang
menjadi anggota kelompok tani FMA/FEATI dan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli s/d 03 Agustus 2012.
C. Peserta
Peserta yang hadir pada saat Pembelajaran/sosialisasi dan pemilihan
Pengurus FMA sebanyak 40 (empat puluh) orang yang berasal dari 5 ( lima )
kelompok tani yang berada di Desa Tambang Tinggi
D. Dana
Biaya
penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan FMA berasal dari bantuan dana Hibah FIATI BPP kabupaten Sarolangun
E. M asalah
1.
Petani yang dipilih sebagai Penyuluh Swadaya
berhalangan sehingga pada saat Pemilihan Pengurus Unit Pengeolah FMA dan
Kesanggupan menjadi pengurus FMA
tidak hadir, sehingga menyulitkan
pendamping pada saat penandatanganan Berita Acara dan Kesanggupan Menjadi
Pengurus FMA karena harus melakukan pendekatan.
2. Kurangnya
kekompakan peserta dalam masalah waktu pada saat pertemuan sehingga jam yang
ditetapkan terulur karena masih menunggu peserta yang datang terlambat.
F.
Mattriks Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
FEATI
MATRIKS
KEGIATAN PENDAMPINGAN FMA/FEATI DI DESA TAMBANG TINGGI
Desa : Tambang Tinggi
Kecamatan : Cermin Nan Gedang
Kabupaten : Sarolangun
Waktu
Pelaksanaan : 16 Juli s/d 03 Agustus
2012
No
|
Nama Penyuluh Pendamping FMA
|
Kunjungan
|
Sasaran
|
Pokok
pembahasan
|
Alat
bantu
|
Tempat
|
Tangapan
peani
|
Pemasalahan dalam pengembangan usaha
|
Rencana pengembangan usaha
|
RTL dalam pertemuan mendatang
|
||||
Tgl
|
Desa
|
Nama Kelompok
|
L
|
P
|
Jmlh
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
1
|
Hendri Gustaman
|
16/07/2012
|
Tambang Tinggi
|
Pulau Betung
|
11
|
8
|
19
|
-Benih unggul dan varietas kangkung darat.
-Syarat bedengan untuk budidaya kangkung darat.
|
Benih
Pacul
Parang
Spidol
Kertas Manila
|
Kel. Tani
Pulau Betung
|
Petani sangat antusias karena kangkung darat sangat diminati konsumen
|
Masih ada anggota kel.tani yang membudidaya tanpa sistem bedengan
|
Kangkung darat tumpang sari dengan terung dan sayur-sayruran lainya.
|
Penggunaan pestisida organik pada tanaman kangkung darat di kel.tani Pulau Betung
|
2
|
Hendri Gustaman
|
20/07/2012
|
Tambang Tinggi
|
Tunas Muda
|
8
|
14
|
22
|
-Dosis yang tepat dalam penggunaan pestisida pada tanaman.
Insektisida dan Fungisida dari Nabati
|
Pewstisida
Hand Sprayer
Ember
Spidol
Kertas manila
|
Kel. Tani Tunas Muda
|
Petani sangat antusias karena pentingnya dosis penggunaan pestisida pada
tanaman
|
Masih rendahnya pengetahuan tentang pembuatan pestisida nabati bagi
petani
|
Penggunaan pestisida nabati akan lebih bagus karena bebas dari bahan
kimia
|
Tujuan dari penyiangan tepat waktu.
Indentifikasi dan pengendalian OPT di kel.tani Tunas Muda
|
3
|
Hendri Gustaman
|
24/07/2012
|
Tambang Tinggi
|
Mangkua Baru
|
16
|
8
|
24
|
Tujuan dan manfaat penyiangan tepat waktu pada tanaman kangkung darat.
Indentifikasi dan pengendalian OPT pada kangkung darat.
|
Korek/cangkul Parang
Spidol Kertas manila
|
Kel. Tani Mangkua Baru
|
Petani sangat antusias karena pentingnya pentingnya penyiangan tepat
waktu dan cara indentifikasi seta pengendalian OPT tanaman kangkung darat.
|
Sebagian petani belum bisa menindentifikasi danpengendalian OPT tanaman
kangkung darat.
|
Peningkatan produksi kangkung darat dan tanaman sayur-sayuran lainya
sesuai peluang pasar
|
Fungsi masing-masing pupuk/unsur hara macro yang dibutuhkan pada tanaman
di kel.tani Mangkua Baru
|
4
|
Hendri Gustaman
|
30/06/2012
|
Tambang Tinggi
|
Pulau Gedang
|
21
|
4
|
25
|
Fungsi Nitrogen dalam Urea
Fungsi pospor SP36/ TSP
Funsi kalium pad KCL yang di butuhkan pada tanaman
|
Korek/cangkul Parang
Spidol Kertas manila
|
Kel. Tani Pulau Gedang
|
Peserta sangat tertarik karena baru pertama kali memempelajari tantang
fungsi masin-masing pupuk untuk budidaya tanaman
|
Petani masih banyak yang belum telaten dalam mengaplikasikan pemupukan
pada tanaman
|
Akan menerapkan pemupukan berimbang dengan mengunakan pupuk organik untuk
mengurangi penggunaan pupuk sintesis
|
Mengaplikasikan pemupukan berimbang dengan Demonstrasi cara di kel.tani Pulau Gedang
|
5
|
Hendri Gustaman
|
03/07/2012
|
Tambang Tinggi
|
Tembang Tinggi
|
11
|
9
|
20
|
Mengaplikasikan pemupukan berimbang dengan menggunakan demonstrasi cara
pada tanaman kangkung darat
|
Pupuk Urea
SP36/TSP
KCL dan pupuk organik
Korek/cangkul
Ember
Parang
Spidol dan Kertas manila
|
Kel. tani
Tembang Tinggi
|
Perserta bersemangat dan tertarik degan tehnik pemupukan berimbang pada
tanamn
|
Pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam mengaplikasikan dan tehnik
pemupukan berimbang masih rendah.
|
Akan dilaksanakan pendampingan secara intensif dalam tehnik pemupukan
berimbang pada tanamn
|
Panen dan pasca panen tanaman sayur-sayuran di kelompok Tembang Tinggi
|
III.
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari
hasil Rembugtani Desa Tambang Tinggi Kecamatan Cermin Nan Gedang terpilih 5 (Lima)
orang Pengurus Unit Pengelolaan Unit FMA Desa Tambang Tinggi sekaligus penandatanganan kesanggupan
menjadi Pengurus Unit Pengelola FMA Desa
Tambang Tinggi , hal ini dapat memperjelas dan memudahkan Pengurus Organisasi Gapoktan untuk melakukan tugas dan fungsi pengurus dalam organisasi tersebut
B. Saran
Dalam
pelaksanaan Kegiatan yang akan datang diharapkan Keterlibatan TIM FMA Kabupaten selalu monitoring
Kegiatan di lapangan sehingga dapat memberikan
masukan – masukan atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan FIATI, baik
untuk pendamping maupun untuk Pengurus Unit
pengelola FMA desa/kelurahan dan anggota kelompok.
IV. P E N U T U P
Efisiensi dan efektifitas kegiatan
penyelenggaraan kegiatan FMA akan dapat dicapai apabila dapat disinerjikan
antara kegiatan penyuluhan dan pelayanan yang berfokus pada permasalahan,
kebutuhan dan kepentingan petani, agar tujuan dan harapan yang diinginkan yaitu
perubahan pengetahuan keterampilan dan
sikap para petani dan keluarganya dapat terwujud terutama dalam mengambil
keputusan yang rasional dalam menentukan
jenis usaha yang akan dilakukan.
Demikian laporan ini kiranya menjadi
pegangan dalam penyelenggaraan FMA dalam melakukan kegiatan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar