Sabtu, 12 Januari 2013

FEATI / FMA

FEATI/FMA



I.   PENDAHULUAN

A.      Latar   Belakang
            Pembangunan disektor Pertanian maupun disektor Peternakan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani dengan meningkatkan sumberdaya manusia dan memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta mengisi dan memperluas pasar melalui pertanian yang maju, efisien dan tangguh, dan program pemerintah menetapkan agribisnis sebagai salah satu peluang dan kekuatan perekonomian untuk menciptakan masyarakat tani yang maju dan menguntungkan. Pembangunan Pertanian tidak lagi pada budidaya dan produksi semata, tetapi telah mengarah pada peningkatan sumberdaya manusia sehingga dapat memperoleh petani yang mampu beragribisnis sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
            Pembinaan kelompoktani diarahkan kepada memberdayakan petani /nelayan dan keluarganya melalui penyuluhan pertanian, untuk mencapai petani maju, tangguh, memiliki ketrampilan, kekuatan mandiri, yang mampu menerapkan inovasi, ( teknis, sosial, ekonomi ), mampu memanfaatkan azas skala ekonomi dan mampu menghadapi resiko usaha, sehingga mampu memperoleh tingkat pendapatan dan kesejahteraan yang layak, untuk itu pembinaan diarahkan agar kelompoktani dapat berfungsi sebagai kelas belajar, mengajar, sebagai unit produksi, dan sebagai wahana kerjasama menuju kelompoktani nelayan sebagai kelompok Usaha (Depertemen Pertanin, 1996 ).
            Untuk dapat mengoptimalkan berbagai potensi sumber daya alam dan manusia diperlukan teknologi, untuk itu diperlukan kegiatan penyuluhan dalam  rangka  transformasi  berbagai  informasi tentang  teknologi  baru  di bidang pertanian maupun peternakan. Dengan demikian tidak hanya dipengaruhi oleh sejauhmana inovasi teknologi diterima oleh petani tetapi juga kemauan, kemampuan, dan pemahaman induvidu yang harus dimotivasi dan ditingkatkan, melalui kegiatan – kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan  seperti demonstrasi cara,    karena   cara  ini  petani   dapat  melihat   langsung,   mempraktekkan   dan mengalami sendiri, sehingga dapat meyakinkan dan mau berusahatani yang lebih baik. bidang pertanian maupun peternakan. Dengan demikian tidak hanya dipengaruhi oleh sejauh mana inovasi teknologi diterima oleh petani tetapi juga kemauan, kemampuan, dan pemahaman induvidu yang harus dimotivasi dan ditingkatkan, melalui kegiatan – kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan  seperti demonstrasi cara, karena cara ini petani dapat melihat langsung, mempraktekkan dan mengalami sendiri, sehingga dapat meyakinkan dan mau berusahatani yang lebih bidang pertanian maupun peternakan. Dengan demikian tidak hanya dipengaruhi oleh sejauh mana inovasi teknologi diterima oleh petani tetapi juga kemauan, kemampuan, dan pemahaman induvidu yang harus dimotivasi dan ditingkatkan, melalui kegiatan – kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan  seperti demonstrasi cara, karena cara ini petani dapat melihat langsung, mempraktekkan dan mengalami sendiri, sehingga dapat meyakinkan dan mau berusahatani yang lebih baik. 
           
B.       Tujuan
1.    Memotivasi petani dalam menggerakkan kelompoktani sebagai wadah kerjasama dalam mengembangkan usaha tani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan keluarganya.
2.    Dapat mengevaluasi semua kegiatan – kegiatan  yang dilakukan serta dapat memecahkan permasalahan – permasalahan yang dihadapi petani.
3.    Dengan terbentuknya kerjasama yang baik antara anggota kelompok diharapkan mampu menggerakkan kelompok yang dinamis.





II.   PELAKSANAAN  FMA
     
A.    Tempat
            Pelaksanaan sosialisasi/pembelajaran kelompok tani peserta FMA/FEATI, dilaksanakan padsa tiap lokasi masing-masing kelompok tani yaitu Kelompok tani Pulau Betung,Tunas Muda,Mangkua Baru,Pulau Gedang,Tembang Tinggi sebagai gabungan kelompoktani  di Desa Tambang Tinggi, kecamatan Cermin Nan Gedang kabupaten Sarolangun.
B.     Waktu
Waktu pelaksanan pendampigan dalam proses Pembelajaran/pelatihan kelompok tani yang menjadi  anggota kelompok tani  FMA/FEATI dan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli s/d 03 Agustus 2012.              
C.    Peserta
Peserta yang hadir pada saat Pembelajaran/sosialisasi dan pemilihan Pengurus FMA sebanyak 40 (empat puluh) orang yang berasal dari 5 ( lima ) kelompok tani yang berada di Desa Tambang Tinggi
D.    Dana
            Biaya penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan FMA berasal dari bantuan dana Hibah FIATI BPP kabupaten Sarolangun
E.       M asalah
1.      Petani yang dipilih sebagai Penyuluh Swadaya berhalangan sehingga pada saat Pemilihan Pengurus Unit Pengeolah FMA dan Kesanggupan menjadi pengurus FMA tidak  hadir, sehingga menyulitkan pendamping pada saat penandatanganan Berita Acara dan Kesanggupan Menjadi Pengurus FMA karena harus melakukan pendekatan.  
2.      Kurangnya kekompakan peserta dalam masalah waktu pada saat pertemuan sehingga jam yang ditetapkan terulur karena masih menunggu peserta yang datang terlambat.
F.     Mattriks Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan FEATI




MATRIKS KEGIATAN PENDAMPINGAN FMA/FEATI DI DESA TAMBANG TINGGI
Desa                                       : Tambang Tinggi
Kecamatan                           : Cermin Nan Gedang
Kabupaten                            : Sarolangun
Waktu Pelaksanaan           : 16 Juli s/d 03 Agustus 2012
                No

Nama Penyuluh Pendamping FMA

Kunjungan

Sasaran


Pokok 
pembahasan


Alat
bantu



Tempat


Tangapan
peani
Pemasalahan dalam pengembangan usaha
Rencana pengembangan usaha
RTL dalam pertemuan mendatang
Tgl
Desa
Nama Kelompok
L
P
Jmlh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Hendri Gustaman
16/07/2012
Tambang Tinggi
Pulau Betung
11
8
19
-Benih unggul dan varietas kangkung darat.
-Syarat bedengan untuk budidaya kangkung darat.
Benih
Pacul
Parang
Spidol
Kertas Manila
Kel. Tani
Pulau Betung
Petani sangat antusias karena kangkung darat sangat diminati konsumen
Masih ada anggota kel.tani yang membudidaya tanpa sistem bedengan
Kangkung darat tumpang sari dengan terung dan sayur-sayruran lainya.
Penggunaan pestisida organik pada tanaman kangkung darat di kel.tani Pulau Betung
2
Hendri Gustaman
20/07/2012
Tambang Tinggi
Tunas Muda
8
14
22
-Dosis yang tepat dalam penggunaan pestisida pada tanaman.
Insektisida dan Fungisida dari Nabati
Pewstisida
Hand Sprayer
Ember
Spidol
Kertas manila
Kel. Tani Tunas Muda
Petani sangat antusias karena pentingnya dosis penggunaan pestisida pada tanaman
Masih rendahnya pengetahuan tentang pembuatan pestisida nabati bagi petani
Penggunaan pestisida nabati akan lebih bagus karena bebas dari bahan kimia
Tujuan dari penyiangan tepat waktu.
Indentifikasi dan pengendalian OPT di kel.tani Tunas Muda
3
Hendri Gustaman
24/07/2012
Tambang Tinggi
Mangkua Baru
16
8
24
Tujuan dan manfaat penyiangan tepat waktu pada tanaman kangkung darat.
Indentifikasi dan pengendalian OPT pada kangkung darat.
Korek/cangkul Parang
Spidol Kertas manila
Kel. Tani Mangkua Baru
Petani sangat antusias karena pentingnya pentingnya penyiangan tepat waktu dan cara indentifikasi seta pengendalian OPT tanaman kangkung darat.
Sebagian petani belum bisa menindentifikasi danpengendalian OPT tanaman kangkung darat.
Peningkatan produksi kangkung darat dan tanaman sayur-sayuran lainya sesuai peluang pasar
Fungsi masing-masing pupuk/unsur hara macro yang dibutuhkan pada tanaman di kel.tani Mangkua Baru
4
Hendri Gustaman
30/06/2012
Tambang Tinggi
Pulau Gedang
21
4
25
Fungsi Nitrogen dalam Urea
Fungsi pospor SP36/ TSP
Funsi kalium pad KCL yang di butuhkan pada tanaman

Korek/cangkul Parang
Spidol Kertas manila
Kel. Tani Pulau Gedang
Peserta sangat tertarik karena baru pertama kali memempelajari tantang fungsi masin-masing pupuk untuk budidaya tanaman
Petani masih banyak yang belum telaten dalam mengaplikasikan pemupukan pada tanaman
Akan menerapkan pemupukan berimbang dengan mengunakan pupuk organik untuk mengurangi penggunaan pupuk sintesis

Mengaplikasikan pemupukan berimbang dengan Demonstrasi cara di kel.tani Pulau Gedang
5
Hendri Gustaman
03/07/2012
Tambang Tinggi
Tembang Tinggi
11
9
20
Mengaplikasikan pemupukan berimbang dengan menggunakan demonstrasi cara pada tanaman kangkung darat
Pupuk Urea
SP36/TSP
KCL dan pupuk organik
Korek/cangkul
Ember
Parang
Spidol dan Kertas manila
Kel. tani
Tembang Tinggi
Perserta bersemangat dan tertarik degan tehnik pemupukan berimbang pada tanamn
Pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam mengaplikasikan dan tehnik pemupukan berimbang masih rendah.
Akan dilaksanakan pendampingan secara intensif dalam tehnik pemupukan berimbang pada tanamn
Panen dan pasca panen tanaman sayur-sayuran di kelompok Tembang Tinggi



III.   KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
         Dari hasil Rembugtani Desa Tambang Tinggi Kecamatan Cermin Nan Gedang terpilih 5 (Lima) orang Pengurus Unit Pengelolaan Unit FMA Desa Tambang Tinggi sekaligus penandatanganan kesanggupan menjadi Pengurus Unit Pengelola FMA Desa Tambang Tinggi , hal ini dapat memperjelas dan memudahkan Pengurus Organisasi Gapoktan untuk melakukan tugas dan fungsi pengurus dalam organisasi tersebut

B.     Saran
         Dalam pelaksanaan Kegiatan yang akan datang diharapkan Keterlibatan TIM FMA Kabupaten selalu monitoring Kegiatan di lapangan sehingga dapat memberikan masukan – masukan atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan FIATI, baik untuk pendamping maupun untuk Pengurus Unit pengelola FMA desa/kelurahan dan anggota kelompok.



















IV.  P E N U T U P

            Efisiensi dan efektifitas kegiatan penyelenggaraan kegiatan FMA akan dapat dicapai apabila dapat disinerjikan antara kegiatan penyuluhan dan pelayanan yang berfokus pada permasalahan, kebutuhan dan kepentingan petani, agar tujuan dan harapan yang diinginkan yaitu perubahan pengetahuan  keterampilan dan sikap para petani dan keluarganya dapat terwujud terutama dalam mengambil keputusan yang rasional dalam menentukan  jenis usaha yang akan dilakukan.
           Demikian laporan ini kiranya menjadi pegangan dalam penyelenggaraan FMA dalam melakukan kegiatan selanjutnya.





















Tidak ada komentar:

 
Blogger Templates