Sabtu, 21 Desember 2013

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA




MINA WISATA KOLAM PEMANCINGAN IKAN DAN RUMAH MAKAN “FRESH FISH”




KELOMPOK III




     NAMA
NIRM
Harta
04.1.10.0506
Idrus M. Mustafa
04.1.10.0507
Michael A. Christoforus
04.1.10.0513
Yudi Suhendri
04.1.10.0524





 


















JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR
2013

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan potensi sumber daya yang jenis maupun jumlahnya cukup besar, kegiatan perikanan mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai obyek mina wisata di Indonesia. Secara garis besar kegiatan perikanan dibagi menjadi kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya, dari kegiatan tersebut merupakan potensi yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata seperti budidaya ikan air tawar, budidaya air payau (tambak), budidaya air laut (kerang, rumput laut, kakap merah, dan mutiara). Salah satu objek wisata di bidang perikanan yang menarik adalah kolam pemancingan (Syahrir Hakim Nasution, 2009) dalam (Berlian, Sugiarto dan Susilo, ........ ).
Bisnis pemancingan kolam ikan sekarang telah menjadi tren bagi semua kalangan, bukan saja untuk para penghobi memancing, tapi sekarang telah merambat untuk semua orang. Jumlah kolam pemancingan semakin banyak dikembangkan untuk memenuhi keinginan masyarakat akan kebutuhan memancing.
Usaha pengembangan perikanan terutama mina wisata dalam menompang pendapatan diperlukan adanya penguasaan teknologi, permodalan dan kemampuan manajemen yang unggul yang dapat membaca peluang pasar. Jika melihat peluang dan prospek ke depannya, kolam pemancingan dan rumah makan merupakan bisnis yang menjanjikan dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan. Pengembangan usaha kolam pemancingan dan rumah makan mempunyai prospek yang bagus. Usaha ini menjadikan keuntungan yang tidak sedikit, namun dalam pengembangannya diperlukan dana investasi yang cukup besar dan masa investasi yang cukup lama. Untuk itu, sebelum investasi ditanamkan perlu dilakukan analisis kelayakan usaha, dengan analisis kelayakan usaha akan menghasilkan keputusan investasi apakah investasi tersebut layak atau tidak untuk dilakukan.
Bertitik tolak pada uraian diatas, maka akan dilakukan studi kelayakan usaha Kolam Pemancingan dan Rumah Makan di Lahan Praktikum STPP Bogor sebelah Selatan sekiranya “menguntungkan atau tidak”.



Tujuan
Tujuan dari studi kelayakan usaha ini yaitu untuk mengetahui apakah Mina Wisata Usaha Pemancingan Kolam dan Rumah Makan layak untuk diusahakan di Lahan Praktikum STPP Bogor sebelah Selatan.



ANALISIS SWOT

Pemilihan lokasi memiliki seni yang tinggi, bahkan ada wirausaha yang sudah meramalkan bahwa keberadaannya akan sangat menentukan kesuksesan usaha yang dijalaninya.
Menurut Alma (2009:223) ada 2 hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu:
1.        Backward linkage (pertalian ke belakang), yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat.
2.        Forward linkage (pertalian ke depan), yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
Berdasarkan hasil pengundian, maka kami Kelompok III A mendapatkan lokasi “Sawah di sebelah Selatan” lahan praktikum STPP Bogor, maka dari itu untuk menentukan layak atau tidaknya jenis usaha mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan ini, maka kami lakukan analisis SWOT.
A.           Faktor Internal dan Eksternal
         Faktor Internal
Faktor internal lokasi ditinjau dari aspek bisnis mina wisata adalah sebagai berikut:
1.        Kekuatan (Strengths)
a.    Lokasi strategis;
b.    Sumber air tersedia;
c.    Lahan cukup luas;
d.   Saluran drainase tersedia.
2.        Kelemahan (Weaknesses)
a.     Tanah banyak mengandung batu;
b.    Biaya pengelolaan cukup besar;
c.     Kondisi air kurang baik, banyak mengandung sampah;
d.    Kondisi tanah agak terasering karena bekas sawah.


Faktor Eksternal
Faktor eksternal lokasi ditinjau dari aspek bisnis mina wisata adalah sebagai berikut:
1.        Peluang (opportunities)
a.    Berdekatan dengan jalan umum;
b.    Dekat dengan daerah pengembangan ikan;
c.    Hobi memancing masyarakat yang besar;
d.    Alternatif tempat wisata murah.
2.        Ancaman (Threates)
a.    Munculnya penyakit pada ikan;
b.    Hobi dan keinginan memancing yang berbeda;
c.    Keamanan/kejahatan masyarakat yang cukup marak;
d.   Banyak pesaing.
B.            Pembobotan dan Skoring Faktor Internal dan Eksternal
Untuk memperoleh nilai masing-masing faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, maka disajikan faktor-faktor tersebut pada masing-masing tabel di bawah ini.
1.             Pembobotan dan Skoring Faktor Internal
Pembobotan dan skoring faktor internal lokasi dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:




Tabel 1.    Pembobotan dan Skoring Faktor Internal Lokasi Mina Wisata Kolam Pemancingan Ikan dan Rumah Makan

No
Faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
Bobot x Rating
Kekuatan (S)
1
Lokasi strategis
0,15
4
0,60
2
Sumber air tersedia
0,15
3
0,45
3
Lahan cukup luas
0,10
3
0,30
4
Saluran drainase tersedia
0,10
2
0,20
Jumlah Kekuatan (S)
0,50
-
1,55
Kelemahan (W)
1
Tanah banyak mengandung batu
0,20
2
0,40
2
Biaya pengelolaan cukup besar
0,15
2
0,30
3
Kondisi air kurang baik, banyak mengandung sampah
0,10
2
0,20
4
Kondisi tanah agak terasering, karena bekas sawah
0,05
3
0,15
Jumlah Kelemahan (W)
0,50
-
1,05
JUMLAH TOTAL (S + W)
1,00
-
2,60
Tabel di atas menjelaskan bahwa faktor internal yang merupakan kekuatan terbesar dan paling berpengaruh adalah  lokasi strategis dengan nilai sebesar 0,60. Sedangkan faktor internal yang merupakan kelemahan terbesar dan paling berpengaruh adalah  kondisi air kurang baik, banyak mengandung sampah. Hal ini dapat dilihat dari hasil perkalian bobot dengan rating yaitu sebesar 0,40.
2.             Pembobotan dan Skoring Faktor Eksternal
Pembobotan dan skoring faktor eksternal lokasi mina wisata pemancingan ikan dan rumah makan dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:



Tabel 2. Pembobotan dan Skoring Faktor Eksternal Lokasi

No
Faktor Strategi Eksternal
Bobot
Rating
Bobot x Rating
Peluang (O)



1
Berdekatan dengan jalan umum
0,10
3
0,30
2
Dekat dengan daerah pengembangan ikan
0,10
3
0,30
3
Hobi memancing masyarakat yang besar
0,15
4
0,60
4
Alternatif tempat wisata murah
0,15
2
0,30
Jumlah Peluang (O)
0,50
-
1,50
Ancaman (T)
1
Munculnya penyakit pada ikan
0,05
3
0,15
2
Hobi dan keinginan memancing yang berbeda
0,15
2
0,30
3
Keamanan/kejahatan yang cukup marak
0,10
3
0,30
4
Banyak pesaing
0,20
2
0,40
Jumlah Ancaman (T)
0,50
-
1,15
JUMLAH TOTAL (O + T)
  1,00
-
2,65
Tabel di atas menjelaskan bahwa faktor eksternal yang merupakan peluang terbesar dan paling berpengaruh adalah  hobi memancing masyarakat yang besar dengan nilai sebesar 0,60. Sedangkan faktor eksternal yang merupakan ancaman terbesar dan paling berpengaruh adalah  banyaknya pesaing. Hal ini dapat dilihat dari hasil perkalian bobot dengan rating yaitu sebesar 0,40.


C.           Matrik Analisis SWOT
       IFAS







  EFAS
KEKUATAN  ( S )
(Nilai = 1,55)
KELEMAHAN  ( W )
(Nilai = 1,05)
§  Lokasi strategis
§  Sumber air tersedia
§  Lahan cukup luas
§  Saluran drainase tersedia
§  Tanah banyak mengandung batu
§  Biaya pengelolaan cukup besar
§  Kondisi air kurang baik, banyak mengandung sampah
§  Kondisi tanah agak terasering, karena bekas sawah
PELUANG  (O)
(Nilai = 1,50)
STRATEGI ( S-O )
(Nilai = 3,05)
STRATEGI  ( W-O )
(Nilai = 2,55)
§  Berdekatan dengan jalan umum
§  Dekat dengan daerah pengembangan ikan
§  Hobi memancing masyarakat yang besar
§  Alternatif tempat wisata murah
Pembangunan mina wisata sebaiknya dilengkapi sarana dan fasilitas pendukung guna melengkapi kenyamanan pengunjung dan fasilitas rekreasi serta meningkatkan kualitas pelayanan.
Aktif mencari informasi  mengenai bisnis perikanan terutama mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan, dan lebih bersikap proaktif terhadap keinginan pengunjung.
ANCAMAN ( T )
(Nilai = 1,15)
STRATEGI ( S-T )
(Nilai = 2,70)
STRATEGI  ( W-T )
(Nilai = 2,20)
§  Munculnya penyakit pada ikan
§  Hobi dan keinginan memancing yang berbeda
§  Keamanan/kejahatan yang cukup marak
§  Banyak pesaing
Menjaga keamanan, kebersihan dan kenyamanan konsumen. Karena usaha pemancingan merupakan usaha di bidang jasa.



Melakukan promosi dan menjaga citra mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan yang akan dirintis.
Hasil dari analisis SWOT tersebut diperoleh nilai dari masing-masing strategi adalah sebagai berikut:
1.        Strategi S-O         = 1,55 + 1,50               = 3,05
2.        Strategi W-O        = 1,05 + 1,50               = 2,55
3.        Strategi S-T          = 1,55 + 1,15              = 2,70 
4.        Strategi W-T        = 1,05 + 1,15               = 2,20

D.           Strategi Pengembangan Mina Usaha
Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal, strategi yang digunakan adalah S – O,  yaitu dengan mengerahkan semua kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang.  Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.        Melengkapi sarana dan fasilitas pendukung guna memberikan suasana nyaman bagi para pengunjung dan fasilitas rekreasi.
2.        Meningkatkan kualitas pelayanan.
Sarana dan fasilitas lengkap merupakan sesuatu yang diharapkan pengunjung, karena hal itu akan menumbuhkan suasana kondusif untuk memancing.




PEMBAHASAN

Aspek Teknis dan Operasi
A.           Rencana Pengembangan
1.    Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan dijadikan mina wisata pemancingan dan rumah makan ini terletak di Jalan Aria Surialaga, Bogor, tepatnya di komplek Lahan Praktikum Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor sebelah Selatan. Awal lokasi pemancingan ini adalah lahan sawah, yang kemudian akan dijadikan mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan. 
2.    Sarana dan prasarana
Sarana yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan usaha adalah dengan membangun rumah makan dengan gubug-gubug lesehan dekat kolam sebagai lokasi makan, mushola, toilet, taman bermain untuk anak-anak, dan tempat parkir.
Sedangkan untuk prasarananya akan dibuat kolam di atas lahan seluas 1.800 m2, terdiri atas 7 buah kolam berukuran kecil mempunyai luas sama 200 m2 dan 1 kolam berukuran besar dengan luas 400 m2.
3.        Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang akan dipekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha mina wisata kolam pemancingan ini adalah tenaga ahli di bidang perikanan dan pemancingan serta tenaga ahli di bidang masak memasak ikan.
4.      Bahan-bahan utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan ini adalah berbagai jenis ikan dengan kualitas baik dan segar yang bisa dipancing dan langsung dimasak.

Aspek Sosial
Mina wisata usaha pemancingan dan rumah makan ini akan berdamapk terhadap terhadap lingkungan masyarakat, diantaranya:
1.        Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan;
2.        Adanya lowongan pekerjaan baru;
3.        Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi ikan berkualitas.
Mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan ini tidak akan mengeluarkan limbah berbahaya, karena dari produksinya tidak menggunakan bahan kimia yang akan mencemari lingkungan khususnya air.
Dampak terhadap usaha sejenis yaitu akan meingkatkan persaingan dan bagi pemasok akan berupaya meningkatkan kualitas pasokan ikannya.


Aspek Yuridis
1.             Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama Mina Wisata Kolam Pemancingan Ikan dan Rumah Makan “Fresh Fish” dikarenakan bergerak dalam usaha jasa pemancingan ikan dan rumah makan dengan kualitas ikan baik dan segar yang berasal dari hasil pemancingan sendiri secara langsung melalui pemasok ikan yang memiliki kualitas ikan yang baik.
2.             Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sbagai bekal agar usaha yang dijalankan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah:
a.         Badan hukum
Untuk usaha ini berbentuk PT. Karena usaha yang akan dijalankan sifatnya usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan investasi dari masing-masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal).
b.    Tanda daftar perusahaan dan surat ijin usaha
Usaha mina wisata ini memiliki ujin usaha dari dinas perikanan, perindustrian dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha mina wisata pemancingan ikan. Sesuai dengan UU No. 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
c.         NPWP
Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
d.        Ijin Domisili dan IMB
Karena unit mina wisata ini akan didirikan di atas sebidang tanah demi kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha juga melakukan perijian untuk pembuatan kolam dan pengeringan tanah sebagian untuk bangunan. Artinya bahwa kami melakukan pengalihfungsian lahan yang semula seluruhnya untuk pertanian menjadi bagian ada sebangunan untuk tempat usaha. Selain itu juga kami  melakukan perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, karena nantinya usaha berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap di tempat tersebut.
e.         Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan.
3.             Organisasi
          Tingkat jabatan dari organisasi yaitu: Pimpinan, Asisten Produksi dan Keuangan, Asisten Keamanan dan Pemasaran, dan Karyawan.

Aspek Pasar
1.             Segmentating, Targeting dan Positioning
a.         Segmentating
Yang menjadi segmen dari usaha mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan ini yaitu segmen menengah ke atas.
b.        Targeting
Yang menjadi target market adalah pehobi memancing baik perorangan, keluarga ataupun instansi.
c.         Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai Mina Wisata Kolam Pemancingan dan Rumah Makan terlengkap, nyaman, menjual ikan berkualitas dan segar dengan harga yang pas.
2.             Permintaan
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan kebutuhan memancing dan wisata murah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan hiburan dan refreshing bersama keluarga.
3.             Penawaran
Perkembangan penawaran di sektor mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan pada saat ini memang relatif  masih biasa-biasa saja. Hal ini karena bidang mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu agar mina wisata kolam pemancingan ikan dan rumah makan menjadi lebih baik lagi maka perlu peningkatan penawaran yang memeberikan nilai lebih kepada konsumen.
4.             Analisis Kelayakan Pemasaran
Dalam melakukan analisis permintaan, kami menggunakan model matrik pembobotan berskala 1 – 5
Keterangan:
Sangat lemah     : 1
Lemah                : 2
Sedang               : 3
Kuat                   : 4
Sangat kuat        : 5
No
Item yang dinilai
Kriteria penilaian


Sangat lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.

13.
14.
15.
16.
17.

SDM
Pesaing
Konsumen
Teknologi
Mode/Tren
Harga
Promosi
Distribusi
Mutu produk
Peraturan pemerintah
Lingkungan bisnis
Ketersediaan bahan (ikan)
Rencana pemasaran
Margin laba
Ketersediaan modal
Pangsa pasar
Manajemen pemasaran




































Total bobot
0
0
12
44
10

Interval  =

               =
Keterangan
1,00 – 1,80         = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60         = Tidak layak
2,61 – 3,40         = Sedang
3,41 – 4,20         = Layak
4,20 – 5,00         = Sangat layak


 Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicarikan dengan rumus:
Kelayakan usaha            =
                                       =
Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,88 maka usaha mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range 3,41 – 4,20.
5.             Program pemasaran
a.         Tingkat pelayanan
Dalam melayani konsumen kami memberikan layanan yang memuaskan  mulai dari sistem pancing sampai pelayanan di rumah makan. Sistem pemancingan yang akan diusahakan diantaranya:
1)      Kolam pancing rekreasi atau hiburan, yaitu sistem yang memperbolehkan pengunjung membawa keluarganya, teman, saudara dan rekan kerja atau instansi untuk memancing dan sekaligus sambil berekreasi atau mencari hiburan.
2)      Kolam pancing harian, yaitu tempat khusus yang disediakan untuk pemancingan dengan cara pemancing membayar harga lapak
(sewa lapak beserta ikannya) baru kemudian memancing.
3)      Kolam pancing kiloan yaitu pemancing menimbang hasil tangkapan yang diperoleh, dan membayar harga berdasarkan hasil tangkapan yang diperoleh.
4)      Kolam pancing borongan yaitu pemancing menyewa kolam pancing yang waktu memancingnya, jumlah ikan yang diisikan di kolam pancingnya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
5)      Kolam pancing lomba,yaitu pemancingan yang dikhususkan untuk para pemancing yang mencoba ketangguhannya dengan pengetahuan dan pengalaman terhadap pemancing lain tanpa mengurangi keakraban sesamanya.
b.        Penetapan harga
Penetapan harga yang dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relatif sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinue untuk meningkatkan pangsa pasar.
Harga dikategorikan kepada tiga macam, yaitu:
1)        Tiket masuk
Pengunjung yang datang terlebih dahulu harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 2000,00 per orang. Tiket tersebut hanya dikenakan terhadap orang dewasa saja, sedangkan untuk anak-anak (usia kurang dari 12 tahun) tidak dikenakan tiket masuk. Namun untuk keluarga atau rombongan, dua orang anak dihitung satu tarif. Setelah membayar tiket masuk, kemudian pengunjung memilih sistem yang diinginkan. Setelah memilih sistem kemudian baru diperbolehkan untuk memancing.
2)        Harga produk (ikan)
a)    Untuk kolam harian, pemancing di muka membayar harga sewa kolam dan ikan sebesar Rp. 20.000.000,00 per hari. Sedangkan ikan hasil tangkapan bisa di bawa pulang. Ketentuan memancing untuk kolam harian hanya menggunakan satu joran.
b)   Untuk kolam kiloan, ketentuan untuk pemancing yang telah selesai memancing terlebih dahulu harus membayar harga ikan sesuai daftar harga yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
§  Ikan mas kecil             : Rp. 18.000,00
§  Ikan mas besar             : Rp. 30.000,00
§  Ikan gurame                : Rp. 30.000,00 per kilo
§  Ikan nila                      : Rp. 17.000,00 per kilo
§  Ikan bawal merah        : Rp. 15.000,00 per kilo
§  Ikan patin besar           : Rp. 20.000,00 per kilo
§  Ikan patin kecil            : Rp. 15.000,00 per kilo
c)    Untuk kolam lomba, pemancing yang ingin menjadi peserta lomba terlebih dahulu membayar pendaftaran sesuai ketentuan pihak penyelenggara. Sedangkan untuk harga ikan, ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pihak penyelenggara dengan pihak pengelola kolam.
d)   Harga untuk jasa pendukung
Sewa gedung sehari semalam Rp. 500.000,00
Jasa bakar ikan          Rp. 28.000,00/kg untuk ikan mas
                                  Rp. 40.000,00/kg untuk ikan gurame
                                  Rp. 25.000,00/kg bawal dan patin
                                  Rp  27.000,00/kg untuk ikan nila
Sewa alat-alat pancing Rp. 17.000,00 per set
Joran Rp. 7.000,00/buah
Korang ikan Rp. 5000,00/buah
Mata kail Rp. 300,00/buah
Pelampung Rp. 2000,00/buah
Penjualan umpan :     pelet (merek Lina Selvi) Rp. 3000,00/bks
                                  Telur Rp. 2000,00/buah
                                  Sarden (merek Maya) Rp. 4000,00/kaleng
                                  Kinoy (pengeras umpan) Rp. 2000,00/bks
                                  Paikin (umpan jadi) Rp. 3000,00/bks
                                  Pelet bom (acara lomba) Rp. 4000,00/bks
Menu Makan:           
Bok kantin (khusus hari biasa)          Rp. 15.000,00
Paket Prasmanan:
Paket A (menu utama ikan patin)     Rp. 27.500.00/paket/org
Paket B (menu utama ikan bawal)    Rp. 30.000,00/paket/org
Paket C (menu utama ikan gurame) Rp. 35.000,00/paket/org
Paket Liburan:
Paket A (menu utama ikan capcay) Rp. 15.000.00/paket/org
Paket B (menu utama ikan telor) Rp. 17.500,00/paket/org
c.         Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah melalui media cetak, internet, leaflet dan spanduk, serta siaran di beberapa stasiun radio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.
d.        Kegiatan distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.

Aspek Ekonomi

1.             Penambahan pendapatan negara
Pendapatan pemerintah meningkat melalui pajak  penghasilan yang nantinya harus dibayarkan oleh Mina Wisata Kolam Pemancaingan Ikan dan Rumah Makan.
2.             Penyerapan tenaga kerja
Mina wisata ini memberikan kontribusi terhadapa penyerapan tenaga kerja dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat.


Aspek Financial
Aspek finansial berhubungan dengan:
1.        Kebutuhan Dana Investasi,
a.         Biaya pra operasi (pembelian tanah, pendirian kolam dan bangunan)
Biaya pra operasi mencapai Rp. 107.000.000,00
b.        Modal kerja (membiayai seluruh aktiva lancar).
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp.  80.000.000,00
Total kebutuhan dana investasi = Rp. 187.000.000,00
2.        Rencana Pembelanjan
a.         Modal sendiri
Modal sendiri Rp.
b.        Pinjaman dari bank
Pinjaman dari bank Rp.
3.        Rencana Kebutuhan Dana,
a.         Aktiva lancar
§   Tanah 1 ha (sewa 10 th)             Rp.   20.000.000,00
§   Bangunan,                                  Rp.   50.000.000,00
§   Timbangan (4 bh)                       Rp.     1.000.000,00
§   Motor (1 bh)                              Rp.     6.000.000,00
§   Perlengkapan memancing          Rp.     10.000.000,00
§   Peralatan masak                         Rp.     10.000.000,00
§   Peralatan makan                         Rp.       5.000.000,00
§   Sarana mainan anak                   Rp.       5.000.000,00
Jumlah aktiva lancar                      Rp. 107.000.000,00
b.        Aktiva tetap
§   Kas                                             Rp. 50.000.000,00
§   Ikan                                            Rp. 30.000.000,00
Jumlah aktiva tetap                           Rp.   80.000.000,00
TOTAL AKTIVA                            Rp. 187.000.000,00
4.        Proyeksi Keuangan
a.         Proyeksi pendapatan
§   Pendapatan per hari                   Rp.        900.000,00
§   Pendapatan per bulan                Rp.   27.000.000,00
§   Pendapatan per tahun                Rp. 324.000.000,00
b.        Proyeksi biaya per tahun
§   Pengadaan ikan                          Rp.  30.000.000,00
§   Gaji karyawan
-       1 org Pimpinan                      Rp.   18.000.000,00
-       2 org Asisten                         Rp.   24.000.000,00
-       18 org Karyawan                  Rp. 108.000.000,00
Jumlah Gaji Karyawan              Rp. 150.000.000,00
§   Biaya listrik                                Rp.     5.000.000,00
§   Pajak                                          Rp.    8.000.000,00
§   Biaya telp.                                  Rp.    2.000.000,00
§   Perlengkapan kebersihan           Rp.    1.000.000,00
§   Dep Bangunan RM 10 th          Rp.    5.000.000,00
§   Dep Motor 5 th                          Rp.    1.200.000,00
§   Dep Timbangan 2 th                  Rp.        250.000,00
§   Dep perleng. mancing 1 th         Rp.    1.000.000,00
§   Dep perlengkapan masak 1 th    Rp.    1.000.000,00
§   Dep peralatan makan 1 th          Rp.        500.000,00
Jumlah biaya                                     Rp. 204.950.000,00
c.          Proyeksi rugi laba
Perhitungan rugi laba yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dan pengeluaran
Laba/Rugi     = Pendapatan – Pengeluaran
                      = Rp. 324.000.000,00  – Rp. 204.950.000,00.
                      = Rp. 119.050.000,00
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam usaha mina wisata kolam pemancingan ikan adalah sebesar Rp. 119.050.000,00
d.        Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun dengan bunga 12% per tahun
e.         Perhitungan kelayakan usaha
               Dengan metode R/C Ratio
R/C ratio            =
                           =
R/C > 1 artinya usaha di atas menguntungkan (layak diusahakan) karena dengan Rp. 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan Rp. 0,58





KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor khususnya dari hasil analisis aspek pasar dan R/C ratio, ternyata mina wisata kolam pemancingan dan rumah makan mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

Saran
Dalam menjalankan usaha mina wiata kolam pemancingan dan rumah makan, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan ikan yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam mendapatkan konsumen/pengunjung.



DAFTAR PUSTAKA

Alma B. 2009. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Berlian A, Sugiarto, Susili D, ....... Analisis Kelayakan Usaha Kolam Pemancingan dan Rumah Makan “Artho Moro” Desa Bebel Kecamatan Wiradesa. Pekalongan: Universitas Pekalongan.

Charitsah, Lantha, Nuraini, Sasmito dan Riyadi. 2008. Studi Kelayakan Bisis Usaha Toko Buah Impor. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusliadi Y. 2007. Analisis Strategi Bisnis Pada Pemancingan Cinangka Indah (PCI), Jalan Abdul Wahab No. 18. Kelurahan Kedaung Kecamatan Sawangan Kota Depok [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.



 catatan :
Apapun yang dikerjakan, bila ditekuni dengan baik dan benar tentu akan menuai hasil yang besar. Setidaknya, begitulah kiat bisnis yang dilakoni jika ingin jadipengusaha sukses. Misalnya saja jika ingin menjadi pengusaha sukses bisnis pemancingan kolam ikan. Bisnis pemancingan kolam ikan sekarang telah menjadi tren bagi semua kalangan, bukan saja untuk para penghoby memancing, tapi sekarang telah merambat untuk semua orang. Kenapa seperti itu? Iya karena memancing dikolam siapa saja bisa melakukannya.  Dengan memancing di kolam pancing, setiap orang akan dapat dengan mudah memancing ikan tanpa trik dan keahlian khusus, karena biasanya para pemilik kolam akan menyediakan ikannya dalam keadaan lapar sehingga mudah untuk dipancing. Jadi semua orang bisa memancing dengan tidak harus bersusah payah dan kepanasan untuk mendapatkan ikan.
Jika kita bisa melihat peluang dan prospeknya, bisnis kolam pemancingan bisa menjadi bisnis yang menggiurkan dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup lumayan. Pengelolaan bisnis kolam pemancingan ini relatif cukup mudah dan persaingannya tidak terlalu ramai. Kolam pemancingan banyak sekali penggemarnya mulai saja dari penggemar mancing, keluarga yang butuh rekreasi, anak-anak muda, orang yang senang hobi memancing dan banyak lagi kalangan lain yang meminatinya. Lantas apa yang harus dipersiapkan untuk memulai usaha ini??
Untuk kiat sukses berbisnis kolam pemancingan ikan maka yang harus disiapkan adalah kita harus memliki tempat usaha yang cukup luas. Bisa saja kita bekerjasama dengan pemilik lahan dan menerapkan sistem sewa. Kalau bisa lokasi mudah dijangkau dan berada di tempat strategis untuk memudahkan konsumen melihat dan mendatangi tempat kita. Bisa saja kita membeli kolam jadi ataupun kalau tidak kita bisa membuat kolam terlebih dahulu. Setelah ada beberapa kolam maka kita bisa mengisi bibit ikan antara lain ikan mas, bawal, gurame, patin ataupun nila.
Jika kita ingin cepat memulai maka masukkan saja ikan yang besar sehingga dapat menarik minat konsumen. Untuk kelangsungan usaha maka kita memerlukan karyawan antara lain untuk penjaga dan bila kita menyatukan usaha tersebut dengan rumah makan maka tentunya kita perlu koki dan pelayan. Karena tidak mungkin kita menjalankan dan mengerjakan bisnis itu sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tarif pembayaran di kolam pemancingan bisa dihitung dari berat ikan yang diperoleh saat memancing atau bisa juga tarif dihitung dengan tarif kolam harian. Misalnya jika menerapkan tarif hasil ikan yang diperoleh, Tombro per kilogram Rp 23.000, Nila Rp 21.000 dan Lele Rp 16.000 per kilogram. Dan jika menerapkan tariff kolam harian yaitu pemancing hanya bayar tiket berkisar Rp 15.000 – Rp 50.000 berapa pun banyaknya ikan yang dibawa.



Tidak ada komentar:

 
Blogger Templates